Kenapa guru Matematika? Kenapa
tidak guru Biologi, IPS atau Seni? pertanyaan itu mungkin terlintas ketika
pertama membuka laman ini. Bukan karena penulis adalah guru matematika atau
guru matematika adalah guru favorit penulis, namun karena fenomena yang terjadi
di sekolah hingga masyarakat yang terkait guru matematika yang fenomenal dan
umunya ditakuti siswa.
Guru matematika adalah guru yang dianggap mengerikan yang
selalu ditakuti ketika disekolah. Matematika pun dianggap pelajaran yang identik dengan angka dan rumus ini sukses
membuat banyak orang pusing dan sulit mengerti mengerti penjelasan dari guru.
Citra inilah yang dulunya melekat dan menjadi budaya ditengah masyarakat.
sebagian masyarakat awam pun menganggap siswa baru dikatakan cerdas jika
mendapat nilai memuaskan pada pelajaran matematika. Hal ini umumnya membuat siswa
menjadi tertekan dan cemas dalam pelajaran matematika. Mirisnya, tekanan tersebut membuat mainset pada siswa hingga ia
dewasa pun masih beranggapan bahwwa matematika itu sulit dan guru yang paling
ia benci adalah guru matematika.
Pada kenyataannya pelajaran matematika tidak sesulit yang
dibayangkan. Pelajaran matematika ada disekitar kita. Dalam segala aspek kehidupan
terdapat angka yang menjadi unsur penting dalam pelajaran matematika. Bahkan,
dalam pelajaran lain pun terdapat matematika seperti dalam pelajaran Ipa, Ips,
Agama, Olahraga, dan llain sebagainya. Sebagai contoh dalam pelajaran Ips kita
menerapkan pelajaran matematika untuk menghitung jumlah populasi penduduk, kemudian dalam pelajaran Olahraga
kita menghitung luas lapangan sepak bola juga merupakan penerapan dari
pembelajaran matematika. Guru matematika pun terus berkembang dan berinovasi
menjadi guru yang menyenangkan, inovatif, profesional dan flaksibel mengikuti
perkembangan zaman.
Inovasi yang dilakukan oleh guru meliputi cara mengajar,
metode-metode, strategi , pendekatan dan model mengajar yang bervariasi, media pembelajaran
elektronik maupun non elektronik hingga menciptakan game atau permainan demi membuat
pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam pelajaran matematika
hingga siswa matematika dapat menjadi mata pelajaran yang disukai oleh
siswanya. Sebagi contoh seorang guru membuat alat peraga hitung berbentuk
brangkas untuk mempermudah siswanya dalam memahami konsep berhitung. Inovasi lainnya
dibagun dan ditempah sedini mungkin pada calon-calon guru agar kelak menjadi
guru yang menyenangkan, inovatif, profesional
dan flaksibel mengikuti perkembangan zaman. Hal-hal tersebut dibagun dan
ditempah dengan pelatihan-pelatihan mengajar, pelatihan pembuatan alat peraga
berbentuk fisik maupun media pembelajaran berbasis komputer. Seperti halnya di
Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang, mahasiswa
membuat berbagai macam alat peraga dan mempuublikasikannya melalui pameran. Dengan
begitu banyaknya inovasi dalam pelajaran matematika semoga pelajaran dan guru
matematika tidak menjadi ketakutan siswwa dan makin banyak siswa yang menyukai
pelajaran matematika.
Untuk membantu para guru dalam berinovasi
penulis menyajikan menu khusus untuk guru yang berisi tentang media
pembelajaran, rancangan perencanaan pembelajaran, materi-materi, modul dan
lain-lain. Ini di peruntukan untuk guru SD, SMP, dan SMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar